Kembali lagi bersama kami Info Pojok Viral, dimana kali ini kami akan memberikan informasi menarik seputar kesehatan yang mungkin bermanfat untuk anda semua tentang Stunting pada anak, dimana terkadang orang tua lengah atau bahkan tidak tahu penyebab stunting pada anak, maka perlu untuk membaca dan belajar terkait tumbuh kembang anak.
Ada satu hal yang sering kali diabaikan orang tua, padahal bisa menyebabkan anak mengalami stunting, yaitu ketika ibu tidak memperhatikan kesehatan dan asupan gizi sebelum merencanakan kelahiran. "Jadi, sangat penting bagi calon ibu di usia subur yang ingin hamil agar menjaga pola makannya," ujar dr. Yuni Astria, Sp. A dalam konferensi pers Parenthood Institute 2025.
Menjaga kesehatan sejak awal
1. Perhatikan asupan gizi Menjaga kesehatan tidak hanya berguna untuk diri sendiri, tetapi juga baik untuk bayi bagi perempuan yang ingin memiliki anak.
Ada banyak cara untuk merawat kesehatan sejak awal agar tubuh siap saat hamil nanti, salah satunya adalah dengan memperhatikan asupan gizi.
"Asupan gizi harus cukup, seimbang, dan lengkap, termasuk nutrisi makro dan mikro. Sebelum hamil, pastikan status gizi sudah dalam kondisi baik," kata dr. Yuni.
Menurut panduan gizi seimbang dari website Ayo Sehat yang dikelola oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, makronutrien terdiri dari karbohidrat, protein, lemak, dan serat, sedangkan mikronutrien meliputi vitamin dan mineral.
Untuk mencapai gizi seimbang, makanan yang kita makan harus bervariasi agar semua jenis nutrisi tercukupi. Ini berarti kita tidak boleh hanya makan ayam goreng atau tahu tempe saja. Jika bisa, variasikan menu pada satu piring. Misalnya, ada nasi, ayam goreng atau daging sapi, sayur, tahu, dan tempe. Setelah itu, makan buah sebagai pencuci mulut.
Kemudian, hindari makan makanan manis dan berlemak terlalu banyak, minumlah air putih sebanyak dua liter setiap hari, dan jangan lupa sarapan di pagi hari. Yang terpenting, ingat untuk selalu mencuci tangan dengan sabun dan air bersih sebelum makan.
2. Pastikan tidak kekurangan zat besi dan vitamin D Selanjutnya, pastikan kamu mendapatkan cukup zat besi dan vitamin D, karena jika tidak, kamu bisa mengalami anemia akibat kekurangan zat besi dan kurang vitamin D saat hamil.
Berbagai penelitian menunjukkan bahwa perempuan yang menderita anemia setelah melahirkan prematur, memiliki risiko lebih tinggi mengalami stunting pada bayi mereka kelak, ujar dr. Yuni. Zat besi mudah ditemukan dalam berbagai jenis makanan.
Makanan yang memiliki vitamin D
Beberapa makanan yang kaya akan vitamin D adalah susu dan produk seperti keju dan yogurt, ikan tongkol, ikan kembung, jamur, dan telur ayam.
3. Vaksinasi
Hal berikutnya yang juga sangat penting menurut dr. Yuni adalah vaksinasi sebelum dan selama masa kehamilan. "Sebelum hamil, sebaiknya perempuan sudah mendapat semua vaksin yang dibutuhkan. Salah satunya adalah vaksin tetanus, lalu MMR. Sebaiknya semua vaksin sudah lengkap untuk mencegah rubela kongenital pada bayi yang akan lahir," kata dr. Yuni.
Menurut informasi dari situs web Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), sindrom rubela kongenital (SRK) adalah kumpulan gejala yang mencakup katarak, penyakit jantung bawaan, masalah pendengaran, dan keterlambatan dalam perkembangan, seperti keterlambatan bicara dan disabilitas intelektual.
Jika virus rubela menginfeksi pada bulan pertama kehamilan, risiko bayi terkena SRK adalah 43 persen, dan akan naik menjadi 51 persen jika infeksi terjadi dalam tiga bulan pertama masa kehamilan. Vaksinasi sebelum dan selama masa hamil perempuan
Berdasarkan informasi di situs web Rumah Sakit (RS) Primaya dan RS Pondok Indah, ada beberapa vaksin yang perlu diberikan kepada perempuan sebelum hamil untuk melindungi dari penyakit saat hamil yang dapat berdampak pada janin.
Vaksin-vaksin tersebut termasuk MMR untuk mencegah campak, gondongan, dan rubela, vaksin influenza untuk menghindari flu, dan varicella untuk mencegah cacar air.
Kemudian, ada juga vaksin HPV untuk mengurangi risiko kanker serviks, vaksin PCV untuk mencegah pneumonia, meningitis, dan infeksi bakteri, vaksin hepatitis B untuk mencegah hepatitis B, serta vaksin TDaP untuk melindungi dari tetanus, difteri, dan batuk rejan. Namun, sangat penting untuk berkonsultasi dengan dokter di klinik, puskesmas, atau rumah sakit terdekat untuk mendapatkan informasi lebih lengkap mengenai pemberian vaksin sebelum dan selama masa kehamilan.
