Setelah 10 tahun absen, akhirnya Indonesia kembali punya panggung besar di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Presiden Prabowo Subianto dijadwalkan berpidato di Sidang Majelis Umum PBB ke-80 pada 23 September 2025 di New York.
Momen ini dianggap sangat penting, bukan hanya karena Indonesia kembali “unjuk gigi” di forum dunia, tapi juga karena banyak negara menanti suara Indonesia tentang isu-isu global yang semakin rumit.
Mengingat Pidato Legendaris Bung Karno
Publik tentu teringat pada tahun 1960, ketika Presiden pertama RI, Soekarno, mengguncang dunia lewat pidatonya yang berjudul “To Build the World Anew”.
Pidato itu membicarakan soal kolonialisme, keadilan, perdamaian, dan Pancasila sebagai nilai universal. Bahkan, UNESCO telah menetapkan pidato tersebut sebagai bagian dari Memory of the World.
Kini, publik menunggu apakah Prabowo bisa mengulang jejak itu dengan caranya sendiri.
Isu yang Ditunggu Dunia
Ada beberapa isu besar yang diperkirakan akan jadi sorotan dalam pidato Prabowo:
-
Palestina: Indonesia sejak awal selalu mendukung penuh kemerdekaan Palestina. Dunia menanti apakah Prabowo akan menyuarakan langkah nyata untuk perjuangan ini.
-
Krisis Iklim: Sebagai negara yang terdampak besar tapi kontribusi emisinya kecil, suara Indonesia sangat penting untuk menuntut keadilan iklim.
-
Reformasi PBB: Banyak negara menilai PBB masih didominasi segelintir negara besar. Indonesia bisa mendorong agar PBB lebih adil dan demokratis.
-
Pancasila sebagai Alternatif: Nilai gotong royong, kemanusiaan, dan keadilan sosial bisa jadi tawaran Indonesia untuk dunia yang makin terpecah.
Harapan untuk Indonesia
Masyarakat berharap pidato Prabowo bukan sekadar seremonial, tapi juga memberikan visi besar sekaligus langkah nyata.
Mulai dari pengurangan emisi, perlindungan biodiversitas, penyelesaian konflik secara damai, sampai kontribusi untuk bantuan kemanusiaan global.
Kalau itu bisa diwujudkan, maka kehadiran Prabowo di PBB tahun ini bisa jadi momen bersejarah: saat Indonesia kembali berani bicara lantang untuk dunia yang lebih adil.

