Mata Pelajaran Sejarah - Perpindahan Mataram Kuno - Mengapa Kerajaan Bisa Pindah dari Jawa Tengah ke Jawa Timur?

 Sejarah Indonesia kuno menyimpan banyak misteri, salah satunya adalah peristiwa besar perpindahan pusat Kerajaan Mataram Kuno atau dikenal Kerajaan Medang, secara tiba-tiba dari wilayah Jawa Tengah ke Jawa Timur pada abad ke 10 Masehi. Peristiwa ini bukan sekedar relokasi ibu kota, melainkan juga menandai berakhirnya periode emas di Jawa Tengah yang ditandai dengan candi-candi megah seperti Borobudur dan Prambanan, serta dimulainya dinasti baru di Timur.



Mengapa raja Mataram Kuno kala itu, Mpu Sindok, memutuskan untuk memindahkan seluruh pusat pemerintahan? keputusan monumental ini telah memicu perdebatan panjang di kalangan sejarawan dengan berbagai teori yang saling melengkapi.

Perpindahan pusat kerajaan ini terjadi pada masa pemerintahan Mpu Sindok yang bergelar Sri Maharaja Rakai Hino Sri Isana Wikramadharma Tunggadewa. Ia adalah Raja Mataram Kuno periode Jawa Timur, juga pendiri Wangsa Isyana yang baru, menggantikan dinasti-dinasti sebelumnya (Wangsa Sanjaya dan Syailendra)

Peristiwa ini diperkirakan terjadi pada tahun 929 Masehi.Mpu Sindok memindahkan pusat kekuasaan ke wilayah Jawa Timur, tepatnya di sekitar daerah Medang (kemungkinan di tepi Sungai Brantas, dekat Jombang/Nganjuk)

Ada beberapa Teori yang diajukan oleh para sejarawan untuk menjelaskan keputusan dastis Mpu Sindok.

1. Bencana Alam Letusan gunung Merapi (Teori Pralaya)

ini adalah teori yang paling kuat dan populer, didukung oleh interpretasi beberapa prasasti.

2. Ancaman dari Luar : Serangan Kerajaan Sriwijaya

perseteruan antara Mataram Kuno dan Kerajaan Sriwijaya di Sumatera sudah berlangsung lama.

3. Pertimbangan Ekonomi dan Politik

Teori ini melihat perpindhan sebagai langkah strategis untuk mengamankan sumber daya dan jalur perdagangan baru.

Perpindahan ini sukses dan menghasilkan periode Mataram kuno (medang) di Jawa Timur menjadi cikal bakal kerajaan-kerajaan besar berikutnya, seperti kerajaan Airlangga dan Puncaknya kerajaan Majapahit. Mpu Sindok tidak hanya memindahkan istana tetapi juga memindahkan legimitasi kekuasaan, mendirikan dinasti baru, dan menanamkan fondasi politik ekonomi yang kuat di tanah baru.

Meskipun teori bencana alam sering menjadi alasan utama dalam catatan kuno, kemungkinan besar perpindahan ini adalah hasil dari kombiinasi berbagai faktor, yaitu kehancuran istana akibat bencana, ditambah dengan peluang ekonomi dan kebutuhan pertahanan strategis wilayah timur.

Misteri ini mengajarkan kita bahwa bahkan kerajaan terbesar pun harus beradaptasi dengan ancaman alam dan dinamika politik untuk bertahan hidup dan berkembang.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak